Selasa, 12 April 2011

Review Diskusi Figur 2008

Posted by blueQuw On 13.56 No comments

KENYATAAN DI AWAL GELOMBANG RADIO
OLEH : K’MULYADI

Media yang paling akrab dengan masyarakat di semua kalangan adalah Radio, sebuah media yang menggunakan audio sebagai bagian utama dalam memberikan informasi dan juga mempengaruhi pendengarnya, telah ada sebelumnya adanya televisi, radio menjadi sumber informasi dan juga menjadi media yang sangat berjasa dalam penyebaran berita kemerdekaan Republik Indonesia pada saat itu.
Pada masa orde baru radio hanya terpusat sebagai media hiburan saja, bersamaan dengan berjalannya waktu menuju era reformasi pasca orde baru, eksistensi radio bertambah menjadi media informasi yang terfokus terhadap berita yang disampaikan oleh RRI, dan pada kenyataannya radio dijadikan sebagai alat kekuasaan, dimana pemodal atau penguasa menjadi otak utama dalam mengatur penyampaian informasi kepada khalayak, yang tentunya dapat ,mempengaruhi dan mengontrol para pendengar melalui informasi yang diberikan. Informasi yang diberikan melalui radio awalnya berasal dari sebuah Realitas yang merupakan kenyataan yang terjadi di lapangan kemudian berubah menjadi sebuah fakta yaitu kenyataan yang ada menurut persepsi tiap-tiap individu, sehingga berita atau informasi yang dihasilkan bukan objektifitas tapi subjektifitas dari wartawan ataupun otak pengendali dalam penyampaian berita tersebut.
Radio menjadi media pembodohan apabila didalamnya terdapat kekuasaan, politik dan juga ekonomi yang bermain, disinilah melek media sangat dibutuhkan agar kita tidak menjadi pendengar yang bodoh, tetapi kita dapat menjadi pendengar yang cerdas dalam menerima informasi, mengidentifikasi berita positif dan negative, dengan tindak lanjut yaitu mampu mengaplikasikan sisi positif dan membuang sisi negatifnya. Masyarakat juga harus mampu menjadi pengontrol media yaitu radio agar kekuasaan, politik dan juga ekonomi dari pihak-pihak tertentu tidak dapat menguasai pola pemikiran kita.

DINAMIKA KELOMPOK
OLEH : BANG IDOL

Out of the box( keluar dari kotak) dimana setiap individu mampu melakukan ataupun menciptakan hal-hal yang baru dari dirinya sebelumnya, mampu melakukan perubahan untuk suatu kemajuan. Selain itu diperlukan juga pemikiran yang focus didalam menuju profesionalisme, yang sangat dibutuhkan didalam area perkantoran.

Organisasi = bersinergi = menyadari ketergantungan satu sama lain
= menciptakan nilai tinggi dari berbagai perbedaan
= adanya komunikasi formal dan komunikasi
informal diantara sesama tim

Didalam sebuah organisasi ataupun forum lain yang membutuhkan kerjasama dari anggota-anggotanya, sangat diperlukan pembagian tugas yang jelas, mampu melakukan koordinasi dalam kelompok, dan tentunya harus fokus di dalam merancang ide ataupun menciptakan karya dari ide tersebut. (Merupakan kunci dari keberhasilan permainan kelompok untuk menghasilkan alat ataupun benda masa depan sewaktu di figur)

APAKAH PEMIMPIN ITU LAHIR ATAU DI BENTUK.....???
MENURUT ANDA.......???

Kalau menurut saya pribadi (dewi.red) pemimpin itu dibentuk, semua manusia lahir kedunia dengan pola pemikiran yang polos, yang kemudian oleh lingkungan, faktor-faktor lain dan juga semangat belajar untuk mengetahui segala hal yang datang dari tiap individu yang kemudian membentuk karakter orang menjadi seseorang pemimpin ataupun seseorang yang hanya menjadi pengikut saja.


KABAR DI BELAKANG LAYAR
K’BUDI

KEKUASAAN, PEMILIK MEDIA dan PASAR PENGIKLAN

Gambar diatas menjadi gambaran bagaimana suatu kekuasaan menjadi pemimpin dalam menentukan apa yang ingin ditampilkan dari suatu media. Adapun kolaborasi antara kekuasaan tersebut dengan pemilik media dan juga pasar pengiklan, tentunya tujuan dan keinginan mereka berkaitan dengan materi dan mampu bersaing dengan media lainnya dalam merebut perhatian para penikmat media, khususnya didunia pertelevisian
Dihampir seluruh stasiun pertelevisian di Indonesia mempunyai pola gambaran seperti diatas, dengan orang-orang yang berbeda dan saling bersaing dalam merebut rating (banyaknya orang yang menonton) teratas, karena ukuran kesuksesan stasiun berkiblat dari rating tersebut, hal ini yang kemudian di promosikan kepada pihak periklanan.
Pada kesimpulannya jangan jadikan diri kita, keluarga dan teman-teman kita menjadi korban media dan juga korban dari orang-orang yang mengejar suatu kekuasaan dan materi hanya untuk dirinya sendiri

LIPUTAN BERITA
K’ANCHU

Persaingan tidak hanya terjadi pada pemilik-pemilik media, tetapi hal ini terjadi juga pada reporter-reporter pencari berita, reporter atau wartawan bersaing dalam mencari berita-berita yang luar biasa dan mampu menarik perhatian bagi pengguna media. Hal tersebut sangatlah sulit karena penilaian terhadap enggel-enggel gambar yang menarik sangatlah relatif di mata penonton. Disinilah kreativitas dan juga kecerdasan dari wartawan dalam berjuang mencari berita, yaitu jeli dalam mendapatkan berita, dan juga mampu mengadakan pendekatan dengan narasumber yang akurat dari berita yang mereka cari.

DIBALIK PRODUKSI MEDIA CETAK
BANG NARA

Bagaimana pola dari lahirnya sebuah informasi dan juga berita dari media cetak hampir sama dengan media pertelevisian, dimana terdapat orang-orang yang menjadi otak didalam produksi media cetak tersebut, orang-orang yang masih membawa kepentingan individu ataupun kepentingan kelompoknya sendiri.
Sebuah media cetak dituntut oleh pasar untuk menghadirkan berita yang ideal yaitu berita yang menarik dan juga penting, ukuran ideal dari setiap media cetak tentunya berbeda, disinilah setiap media harus cerdas didalam memantau selera dari penikmat media, selain itu juga mereka harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan nama baik dari penguasa-penguasa yang berada di belakang media cetak tersebut.
Pada kesimpulannya tidak semua fakta itu menarik dan dimuat kedalam media cetak semuanya bergantung pada kepentingan.


MELEK MEDIA & REVOLUSI INFORMASI
K’RIZA

Banyaknya kepentingan-kepentingan yang berada dibelakang media di Indonesia tentunya akan berdampak negatif pada bangsa dan juga masyarakatnya, kita akan menjadi bangsa yang seakan-akan maju dalam bidang teknologi informasi akan tetapi pada kenyataannya kita menjadi bangsa yang bodoh dan juga menjadi korban dari media-media yang ada.
Saat ini kita bangsa Indonesia dituntut untuk menjadi penonton yang cerdas ditengah-tengah kepentingan yang ada di setiap media. Langkah cerdas tersebut dimulai dari :
1. Memilah : Kita mampu memilah atau memilih media yang mana yang terbaik dan cocok untuk kita gunakan
2. Mengakses : Kita mampu menggunakan ataupun terhubung dengan media yang telah kita pilih sebelumnya.
3. Menganalisis : yaitu kemampuan dari diri kita didalam menganalisis isi dari media tersebut, kita mampu mengambil segi positif dan menjauhi segi negatifnya.
4. Meng-created : Setelah kita menjalani proses menjadi penonton yang cerdas kita dituntut untuk menjadi pembuat/pencipta sebuah media, yang tentunya media yang bermanfaat secara keseluruhan bagi masyarakat Indonesia.

DISKURSUS, KEBUDAYAAN & MEDIA MASSA
K’YUDI

Kajian dalam materi ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yaitu suatu kebudayaan atau budaya. Kebudayaan merupakan segala hal yang berkaitan dengan cipta ( dapat dilakukan oleh setiap manusia, baik difikirkan ataupun yang telah teraktualisasikan), rasa dan karsa (kehendak, daya, kekuatan). Dan budaya dapat disimpulkan sebagai segala hal yang diekspresikan oleh setiap manusia, tidak ada hal yang benar ataupun salah didalam budaya semuanya tergantung pada sudut pandang yang menilai. Dan karena kebudayaan pula kita dapat melakukan interaksi dengan orang lain. Selain itu didalam kebudayaan juga terdapat tanda atau simbol yang merupakan unsur dari komunikasi yang telah menjadi ujung tombak dan berlaku secara subjektifitas.
Budaya dapat dikenali melalui artefak-artefak atau benda-benda yang memiliki use value (nilai guna) dan cultur value (nilai budaya), dimana dijaman modernisme ini masyarakat lebih cenderung kepada benda-benda menurut nilai budayanya (cultur value).
Diskursus atau wacana merupakan suatu cara pengetahuan dihasilkan, dipraktekkan, apa yang menjadi unsur-unsur subjektifitas dan apa korelasinya di dalam suatu pengetahuan. Macam-macam diskursus atau wacana ini terdapat di dalam kebudayaan dan berlaku secara subjektifitas.
Media massa menjadi faktor yang sangat penting dan paling utama didalam persebaran suatu budaya, budaya dapat begitu dominan di lingkungan sosial masyarakat karena peran dari media massa.
Kesimpulannya : didalam kebudayaan terdapat berbagai macam diskursus yang berlaku secara subjektifitas, dan kebudayaan beserta diskursus yang ada didalamnya dapat sampai di tengah-tengah masyarakat karena adanya peran dari media massa, korelasi ketiganya dapat terjadi secara terencana karena adanya kekuasaan, ekonomi, dan politik di dalamnya, serta dapat pula terjadi secara alamiah karena adanya warisan dari diskursus tersebut.

”kaya dan miskin bukanlah kesalahan yang salah apabila di dalam pikiran kita menilai seseorang berdasarkan level tinggi dan rendahnya orang-orang. Dan kesemuanya terhubung dengan moralitas”.


MANAJEMEN KEORGANISASIAN, MEKANISME STRUKTURAL
BANG OMPE’

Suatu organisasi sangat identik dengan persamaan-persamaan, dimana dalam suatu organisasi terdapat dua orang atau lebih berkumpul untuk suatu tujuan yang sama. Terdapat dua jenis organisasi yaitu formal dan informal yang keduanya di bedakan berdasarkan surat-surat di dalamnya. Perbedaan yang jelas pula di organisasi formal terdapat AD/ART yang jelas dan melatarbelakangi berdirinya suatu organisasi.
Suatu hal yang menjadi sangat penting didalam organisasi adalah jaringan yang dimiliki organisasi tersebut, untuk dapat memperlancarkan, mempermudah dan mempertahankan eksistensi organisasi.

STRATEGI ”MENJUAL DIRI”
1. Lihat diri sebagai suatu produk
2. mengedepankan kualitas (siap tanding dan siap banding)
3. tata diri menuju masa depan (untuk disebut ahli)
4. Profesionalisme untuk meraih posisi yang lebih baik.
5. Menata diri untuk mendapatkan kesempatan (kompetitif)
6. Menata diri bukan untuk menjadi orang lain.


Rumus :

KREATIF + DISIPLIN + CERDAS + BERANI + MOTIVASI + TERAMPIL kemudian didukung oleh LINGKUNGAN

0 komentar:

Posting Komentar