Kamis, 14 April 2011

Resensi Buku

Posted by blueQuw On 16.47 No comments

Resensi Buku Cerita

“ Azab Dan Sengsara “

Bab I
Identitas Buku

Judul : Azab dan Sengsara

Penulis : Merari Siregar

Penerbit : Balai Pustaka

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1986

Desain Sampul : Seorang gadis yang
bernama Mariamin

Warna sampul : Hitam Dan Ungu

Total Halaman : 163 Halaman










Bab II
Sinopsis

Buku cerita “Azab dan Sengsara” menceritakan mengenai seorang gadis desa yang bernama Mariamin, dahulu mariamin termasuk dalam golongan orang kaya, akan tetapi ayahnya yaitu Sutan Baringin memiliki perangai yang tidak baik dikarenakan sejak dini dia terlalu dimanjakan oleh ibunya.sikap tidak mau mengalah dalam suatu kasus menyebabkan seluruh kekayaannya habis,akan tetapi diakhir hidupnya dia sempat meminta maaf terhadap istrinya Nuria, anak perempuannya Mariamin dan juga anak laki-lakinya yang bernama Buyung akan segala perangainya yang sangat buruk.
Dari kecil Mariamin memiliki sahaabat hidup bernama Aminuddin, Aminuddin adalah pemuda yang baik dan masih terhitung sebagai sepupu Mariamin, ia selalu membantu Mariamin dan ibunya yang bermasalah dalam ekonomi semenjak ditinggal oleh Sutan Baringin.Akan tetapi suatu hari Aminuddin harus meninggalkan kekasih hatinya itu,untuk pergi merantau keMedan, Mariamin adalah sosok gadis yang sangat tabah dan sabar dalam menerima cobaan hidup.
Tiga bulan telah terlewati semenjak perginya Aminuddin dari sipirok,ia kemudian berkirim surat kepada orang tuanya untuk meminta ia agar segera dinikahkan dengan Riam.Orang tua Aminuddin utamanya Ayah Amiduddin tidak setuju karena melihat latar belakang riam yang tidak bagus, ia malah mengirimkan gadis lain untuk dinikahkan dengan Aminuddin.Aminuddin sangat kecewa tapi iapun tidak dapat menolak dikarenakan rasa malu terhadap masyarakat.Riam mengetahui peristiwa tersebut dari surat yang dikirimkan Aminuddin, walaupun sakit tetapi ia masih tetap bertawakkal, hingga akhirnya iapun Mendapat pasangan hidup lainnya, akan tetapi ia mendapat suami yang sangat jahat, menyebabkan ia harus menanggung rasa sakit dan sengsara untuk yang kesekian kalinya.Dipenghujung cerita Mariamin meninggal dengan mengubur dan mengakhiri segala penderitaannya dengan kepastian ia akan mendapat kenikmatan yang kekal diakhirat, karena segala kesabarannya menerima segala cobaan dari Allah SWT.



















Bab III
Unsur-Unsur Buku


Tema :
Kesabaran seorang gadis dalam
penderitaan hidupnya.
Alur :
Maju, Mundur.
Gaya Bahasa :
- Simile (perumpamaan) :
 “Daun padi itu sebagai air yang hijau rupanya”
 “Langit yang tak berawan itu adalah seperti payung ubur-ubur”.
- Personifikasi
 “Hujan dan panas silih berganti menimpa bumi”
 “Dan bumi itu harus sabar menerima apa yang dating”.
- Litotes
 “Sekarang menjadi hina dan dna dimata orang”
 “Minumlah air panas yang dengan tiada sepertinya ini”.
- Hiperbola
 “Kalau aku beroleh dia sudah tentu badanku akan binasa”.
 “Hancurlah hati laki-laki itu”.

Setting / Latar :
- Waktu : pagi, siang, sore dan malam
- Suasana : Romantis, menyenangkan mengharukan, menyedihkan, Lengang dan sunyi.
- Tempat : Perkampungan (sipirok), persawahan, sungai, gubuk dan perkebunan.
Sudut pandang :
Orang ketiga (penulis)
Penokohan :
- Mariamin (Riam) : Seorang gadis desa yang berparas cantik, baik hati, tegar dan sangat penyayang.
- Aminuddin : seorang pemuda yang gagah berani, bertanggung jawab, dan sangat suka menolong.
- Nuria(ibunda Mariamin) : sosok ibu yang sangat baik hati, penuh ketulusan dan sangat bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
- Sutan Baringin(ayah Mariamin) : ayah yang sangat serakah, pemarah, tidak bertanggung jawab akan tetapi dipenghujung usianya ia dapat bertobat dan menyesali perbuatannya.
- Bapak Aminuddin : sangat matrealistik, akan tetapi dapat luluh juga dengan paras Mariamin yang penuh ketulusan.
- Ibunda aminudddin, sosok ibu yang baik hati dan sangat sayang kepada anaknya Aminuddin.
- Buyung (adik Mariamin) : anak yang lincah dan sangat patuh kepada ibunya.
- Kasibun (Suami Mariamin) :berpenyakitan, pemarah, pecemburu, dan sangat kasar.






Bab IV
Kelebihan dan kekurangan Buku


Kelebihan :
- memiliki banyak pesan yang mendalam bagi pembacanya.
- Jalan cerita yang sangat menarik.
- Kejadian-kejadian dalam cerita dekat dengan kenyataan yang ada didalam kehidupan masyarakat.

Kelemahan :
- kalimat-kalimat yang digunakan sangat sulit dipahami
- akhir ceritanya tidak terlalu jelas karena ibu dan adik Mariamin tidak diketahui entah pergi kemana?

Amanat :
- kesabaran dan ketulusan yang menjamin kita mendapat kenikmatan kekal diakhirat nanti.
- Hanya kesabaran yang mampu menjaga kita dari kejamnya hidup.
- Cinta sejati tidak berarti kita harus memiliki secara fisik.
- Kekayaan bukanlah segalanya
- Hidup sederhana akan menjaga kita dalam kebahagiaan.
- tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan.





Kritik :
Penulis tidak menceritakan akhir cerita yang jelas, teralalu menderitakan siperan utama “Mariamin”, yamg sedikitpun tidak memiliki kebahagiannya, pemilihan kata-katanya banyak yang tidak dimengerti oleh pembaca.

Saran :
Memberikan kejelasan pada akhir cerita, dan kalau perlu menerbitkan terbitan kedlapan dari buku untuk menjelaskan cerita yang kurang jelas diterbitan ketujuh.

0 komentar:

Posting Komentar