Kamis, 14 April 2011

Mengukir Prestasi Dalam Penelitian

Posted by blueQuw On 18.17 No comments

Senyum merekah mengawali perbincanganku dengan sosok wanita berjiblab ini. Ia adalah Syifa Fauzia yang akrab dipanggil Syifa oleh orang-orang yang mengenalnya. Syifa adalah mahasiswi dengan segudang prestasi, tak tanggung-tanggung prestasi yang ia dapatkan telah membawanya ke Negara Jepang.
Kecerdasan dan minatnya dalam dunia penelitian membuat syifa mendapat tawaran beasiswa dari Universitas Ehime, Matzuyama, Jepang. Selama tiga bulan ia banyak belajar dan melakukan penelitian tentang budaya, pertanian, perikanan dan lingkungan hidup yang ada di jepang.
Dunia penelitian ilmiah telah menjadi minatnya ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Kepekaannya terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya, membuat ia banyak berkontribusi pada dunia penelitian mahasiswa. Saat ini Syifa tercatat sebagai Sekjen Fisip research center (Fire-C). Fire-C adalah lembaga fisip yang menaungi minat mahasiswa dalam dunia penelitian.
Perjalanan prestasi syifa dalam dunia penelitian tak dapat diragukan lagi. Ia telah berulang kali menjadi delegasi Universitas Hasanuddin di ajang nasional. Ditahun 2008 syifa menjadi delegasi Universitas Hasanuddin dalam Pekan Ilmiah National Kementerian Pendidikan di Universitas Brawijaya, Malang. Masih ditahun yang sama, syifa juga menjadi perwakilan Unhas dalam Asean Internasional Relation Student Conference di Universitas Budi Luhur, Jakarta. Tahun 2009 syifa menjadi delegasi Indonesia dalam Asean University Student Conference. Syifa juga sempat menjadi pemimpin lingkungan yang melaksanakan program-program penelitian tentang lingkungan dalam ajang Danamon Young Leader Award di Bogor.
Sebuah pernyataan mulia terlontar dari syifa ketika ditanya mengenai cita-cita. Ia berniat menjadi seorang negosiator di kementerian lingkungan. Kepeduliannya tentang lingkungan hidup membuat ia ingin lebih memperhatikan lingkungan ketika menyelesaikan gelar sarjananya.
Kepedulian syifa tidak hanya sebatas pada lingkungan, tapi ia juga mempunyai perhatian yang lebih terhadap aset Indonesia yang dengan mudah dirampas oleh investor asing. Ada dua hal yang telah ia pelajari dan rancang untuk Negara Indonesia. Pertama ialah keinginannya untuk memperkuat Indonesia dari dalam, yakni dengan memproteksi segala investasi yang dimiliki Indonesia, agar negara lain tidak dengan mudah merampasnya. Kedua adalah upayanya untuk banyak belajar dari negara lain.

0 komentar:

Posting Komentar