Senin, 04 Juli 2011

Perkebunan Apel & Strawberry di Bantaeng

Posted by blueQuw On 08.37

Kunjungan ke perkebunan apel dan strawberry adalah salah satu agenda penting tuk hari ini. Kesempatan yang menyenangkan dan tak ingin dilewatkan Mahasiswa KKN Reguler UNHAS yang bertempat di Kecamatan Ulu Ere, Bantaeng. Rumah jabatan Pak Desa Bonto Marannu menjadi tempat berkumpul dan menunggu rombongan Bupati Bantaeng.

Piipp..piipp.. suara klakson mobil Bupati Bantaeng, Bapak Nurdin Abdullah yang menyetir mobilnya sendiri sambil melempar senyum ke orang-orang yang berada di teras rumah Pak Desa Bonto Marannu, Bapak Kasman Upa. Spontan Pak Camat Ulu Ere, Bapak M. Amin Basi dan Pak Desa Bonto Marannu bergegas beranjak kemobil untuk mengikuti rombongan bapak bupati. Saya dan teman-teman KKN lainnya tidak mau ketinggalan, kami diajak oleh Kepala Dinas Kehutanan, Bapak Ir. Muhammad Hero dan Kepala Dinas PMD, Ibu Meyriani untuk ikut dimobilnya.

Senang, penasaran dan tak sabar lagi melihat perkebunan Apel & Strawberry adalah hal yang bergejolak di sepanjang jalan yang lumayan jauh dan berliku. Di butuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menempuh jarak perjalanan dari rumah Pak Desa Bonto Marannu ke perkebunan Apel & Strawberry. Kepala yang sempat tak bersahabat karena berlikunya perjalanan akhirnya hilang ketika mata melempar pandangan ke setiap sisi lahan perkebunan.


Salah satu area perkebunan yang ditanami buah dan sayur-sayuraan.


Subhanallah... keindahan perkebunan yang saat ini menjadi potensi yang di kembangakan Kabupaten Bantaeng dapat terlihat jelas oleh ku dan beberapa teman-teman yang langsung mendokumentasikan dirinya dengan keindahan yang tidak terlihat di daerah perkotaan. Tempat kami berpijak berada di puncak pegunungan, mata ini tak henti-hentinya menelusuri deretan pepohonan, bunga-bunga dan beranekaragam tanaman perkebunan petani yang bak perhiasan pemberi warna dalam selimut kabut pegunungan yang tebal.



Area perkebunan Strawberry yang menjadi daya tarik pengunjung.

Pak Bupati dan rombongan kemudian beranjak dari tenda penyambutan menuju ke perkebunan untuk melihat apel, strawberry dan tanaman-tanaman lainnya dengan lebih dekat. Perjalan ke area perkebunan cukup jauh dan hanya bisa dilalui dengan sepeda motor dan berjalan kaki. Sesampainya di lokasi, rombongan kemudian berhamburan ke area yang menjadi tempat penanaman buah dan sayur-sayuran. Sebenarnya minggu ini belum saatnya untuk memanen, namun karena tak tahan melihat merahnya apel dan strawberry yang ada di depan mata, banyak yang bandel dengan sengaja menyenggol bahkan langsung memetik buahnya.

Dikelilingi oleh hamparan buah, sayur-sayuran, pemandangan yang indah membuat kami betah berlama-lama dan tak ingin beranjak, rasanya sedang tak berada di Kabupaten Banteng, karena suasananya persis di puncak Bogor, Jawa Barat. Sungguh potensi daerah yang patut di kembangkan dan menjadi percontohan daerah-daerah lain yang memiliki suhu yang sama dengan daerah Ulu Ere' Bantaeng.

Area perkebunan yang ditanami buah apel, daun bawang dan juga wortel.


Perkebunan strawberry telah dikembangkan semenjak tahun 2008, bibitnya berasal dari Cuwedei, Bandung, Jawa Barat. Saat ini terdapat 100 ribu pohon strawberry, 50 ribu berasal dari bantuan pemerintah daerah dan 50 ribu lainnya berasal dari petani sendiri. Secara keseluruhan dari area perkebunan terdapat 5 kapling, 1 kapling terisi oleh 1000 sampe 2000 poly bag yang berisi pohon strawberry. Sementara untuk apel baru dikembangkan di awal tahun 2009 dengan penanaman awal 40 ribu pohon apel dan dilanjutkan di bulan mei dan juni sebanyak 60 ribu pohon apel. Kemudian di awal tahun 2010 pemerintah daerah Bantaeng melakukan penanaman lagi sebanyak 20 ribu pohon apel. (sumber : Kepala Bidang Holtikultura Bapak Suaib)

Desa Bonto Marannu (loka), Desa Bontong Lojong, Kampung Montea, Paring-paring, Bale Benih dan Buakang Palea adalah wilayah-wilayah di Bantaeng yang menjadi area penanaman buah apel strawberry dan beranekaragam jenis sayuran. Untuk kedepannya perkebunan apel dan strawberry akan mengarah pada komersialisasi, namun untuk area Bale Benih dikhususkan sebagai tempat kunjungan dan juga menjadi tempat pembibitan ( produksi benih ). (sumber : Kepala Bidang Holtikultura Bapak Suaib)