Minggu, 07 Agustus 2011

Segudang cerita bersama Pak De Kasman.

Posted by blueQuw On 04.56 1 comment

Gedung Balai Kartini menjadi tempat perjumpaan pertama kami, Mahasiswa KKN Reguler UNHAS Gel.80 Kabupaten Bantaeng Desa Bonto Marannu dengan pria yang bernama lengkap Kasman Upa M.A. Beliau adalah Kepala Desa Bonto marannu yang akrab disapa Pak De. Muka garang dengan tumis tebal adalah perawakan dari pria setengah baya ini. ini baru sedikit gambaran tentang Pak De yang tak pernah puas kalau tidak menambah nasi ke piring anak KKN-nya.

Mobil Avanza Silver milik Pak camat Ulu Ere membawa saya, kak Nunu&kak Ima ke rumah jabatan Kepala Desa Bonto Marannu yang ternyata akan menjadi tempat tinggal kami selama dua bulan di desa Bonto Marannu. Tempat kami menyelesaikan 4 SKS, tempat kami belajar tentang hidup dan tempat kami berbagi dengan teman-teman baru dari berbagai jurusan yang ada di UNHAS.

“ pergiko mandi supaya tidak menggigil sebentar malam “ itu kalimat yang dilontarkan pak de ketika kami sedikit mengeluh karena merasakan dinginnya Bonto Marannu. Teh hangat beserta tengteng, kue khas bantaeng yang memadukan antara kacang dan gula merah adalah sajian yang begitu nikmat yang diberikan oleh Bu Desa ketika kami datang. ‘Kehangatan’ dan keterbukaan sudah sangat terasa dari cara tuan rumah menyambut kami

Kembali ke Pak De’… katanya beliau lahir tanggal 11 Mei 1967 (kurang meyakinkan karena dia sering lupa untuk urusan tanggal.hehehe). Sudah dua tahun beliau menjadi orang nomor satu di desa yang terkenal dengan kebun kentang, wortel dan sayur kolnya. Masa jabatannya terhitung dari tahun 2009 hingga tahun 2015, beliau akan tetap berada di Desa Bonto Marannu untuk mengembangkan segudang potensi yang ada.

Canda tawa di ruang keluarga adalah moment-moment yang selalu kami lalui bersama pak de, dan bu de’di malam hari ketika kelelahan dan suhu dingin menyatu dalam kebahagian. Acara pernikahan hingga sunnatan yang dirayakan di Desa Bonto Marannu tak terlewatkan oleh kehadiran teman-teman posko kecamatan Ulu Ere’, semuanya tak terlepas dari ajakan Pak De’ yang berusaha mengakrabkan kami dengan masyarakat.

Suara menggelegar dan mukanya agak sangar (maaf pa de’.heheh) adalah kesan pertama bagi orang yang pertama kali melihatnya. Namun sungguh diluar dugaan beliau begitu supel, lucu, sederhana, sangat perhatian, jail dan sangat jauh dari sikap kaku sebagai seorang Kepala Desa. Kalau sedang di ruang makan Pak de’ tak henti-hentinya memanggil orang yang melintas di depannya untuk makan, sekalipun sudah sangat jelas kalau orang-orang yang beliau panggil baru saja selesai makan.

Pak de juga sangat hebat dalam pemberian nama julukan untuk anak-anak KKN-nya, misalnya saja Barumbung, Koya, bebe’. Julukan-julukan itu diberikan secara spontan dan hanya Pak de sendiri yang mengetahui jelas apa arti nya. Walaupun jail tapi Pak de begitu perhatian dengan Kami, menelfon teman-teman yang sedang berada di Makassar adalah agenda yang selalu beliau lakukan, hanya sekedar menanyakan kabar, kapan balik ? dan sedikit membohongi kami. Yaa.. Pak de selalu menakut-nakuti dengan memberi kabar kalau supervisior dan satgas KKN sedang melakukan pemantauan di Posko, padahal itu hanya akal-akalan dari Pak de dan beberapa teman-teman KKN yang sedang berada di posko.

Sebagai seorang kepala desa, beliau begitu bijak dan selalu berpikir tenang ketika ada masalah yang melanda di Desa bonto Marannu. Kasus kecelakaan yang melibatkan dua desa, pernikahan dini, pertikaian antar saudara hingga pertandingan sepak bola yang nyaris ricuh mampu beliau tangani dan memberikan jalan keluar yang terbaik. Sikap bijak dan selalu tenang ini berkat dari dukungan sang istri ( bu de’ ) yang cinta damai dan memilih jalan musyawarah untuk suatu masalah.

Pak de dan Bu de telah dua puluh tahun bersama, saat ini mereka sudah memiliki tiga anak. Anak pertama bernama Andi, Indri dan yang paling kecil bernama Ina. Sebagai istri yang baik Bu de selalu menyempatkan diri untuk masak masakan kesukaan Pak de seperti kacang merah kentang, sawi, ikan mujair dan menghindari yang namanya kacang ijo karena Pak de sangat anti dengan kacang ijo.


1 komentar:

baru 3 hari balik dari bt marannu, sudah rindu sama si pak de paling baik sedunia

Posting Komentar